Skip to main content

Posts

Showing posts from March, 2014

Pemuda dan Gerakan “Cerdas Memilih”

                Pemilihan Umum (Pemilu) legislatif yang akan digelar serentak pada 9 April mendatang tinggal menghitung hari. Hajatan yang menjadi wujud demokrasi tersebut digadang-gadang akan menentukan nasib bangsa Indonesia, setidaknya dalam lima tahun ke depan. Milihat besarnya urgensi pemilu, terselenggaranya pemilu yang berkualitas –yang menghasilkan wakil rakyat yang kompeten menjadi hal yang perlu diperjuangkan oleh seluruh elemen bangsa, tak terkecuali pemuda. Jika menengok sejarah, peran pemuda dalam perjalanan bangsa Indonesia tidak bisa dipandang sebelah mata. Pada era pra kemerdekaan, pemuda mampu menggalang semangat persatuan (nation) yang diwujudkan dalam peristiwa Sumpah Pemuda. Pada era pasca kemerdekaan, kita mengenal generasi 65, peristiwa Malari 1974, hingga reformasi 98 yang memiliki dampak dalam keberlangsungan bangsa Indonesia hingga hari ini. Semua catatan sejarah tersebut merupakan bukti riil, jika pemuda memiliki posisi dan peran penting dalam menentukan a

Bencana Datang, Data Tak Lagi Hilang

   Bencana seperti banjir, kebakaran, gempa bumi, erupsi gunung berapi, hingga tsunami merupakan sederet musibah yang sewaktu-waktu bisa melanda tempat dimana kita tinggal. Hidup di negara yang rentan dengan bencana alam seperti Indonesia memaksa kita untuk bisa bersikap cermat. Artinya, segala kemungkinan terburuk yang ditimbulkan oleh bencana, sebisa mungkin diminimalisir.     Merujuk pada bencana yang pernah terjadi, ‘amukan alam’ kerap kali meluluhlantakkan apa saja yang menjadi kehendaknya, tak terkecuali benda-benda yang ada di rumah atau kantor tempat kita bekarja. Alam tidak lagi memilih, apakah benda tersebut kesayangan kita, apakah benda tersebut penting bagi kita, dan setumpuk pertimbangan lainnya. Lalu bagaimana jika komputer atau laptop yang menyimpan data-data ‘maha penting’ ikut tersapu bencana? Mungkin inilah yang dimaksud dengan ‘ sudah jatuh tertimpa tangga’ .

Lepas 797 Wisudawan, Musa Asyarie Berpesan Dua Hal

lpmarena.com,  UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta melepas 797 wisudawan  dan wisudawati dari tingkat diploma, sarjana, magister, hingga doktoral pada prosesi Wisuda Periode II tahun pelajaran 2013/2014. Acara yang digelar di Gedung Multi Purpose UIN tersebut akan berlangsung dua tahap, yakni sabtu (05/04) dan Minggu (06/04). Dalam prosesi wisuda tahap pertama Sabtu (05/04), Rektor UIN Sunan Kalijaga mengingatkan para wisudawan untuk memegang teguh integritas dan profesionalitas. “Kalau dua ini kalian   punyai , Tuhan yang akan selalu memberkati,” ujar Musa dalam sambutan. Lebih lanjut Musa menjelaskan, integritas diperlukan dalam menghadapi kehidupan yang semakin dikuasai uang. Menurutnya, meskipun uang menentukan, tapi bukan segala-galanya. “Jagalah integritas, atau dalam bahasa Al-Quran-nya Iman.   Adek-adek   harus menjadi orang-orang yang dapat dipercaya. Karena salah satu   problem   terbesar di negeri ini adalah integritas. Jika Kalian tidak punya integritas akan menjadi b

Soal Abu Vulkanik, Hindari Penanganan yang Parsial

Hembusan angin yang bertiup ke arah barat kala Gunung Kelud meletus membuat Jogja menjadi salah satu kota yang terkena dampak abu vulkanik. Jika dibandingkan erupsi merapi tahun 2010, kondisi udara di Jogja saat ini jauh lebih parah. Tak ayal, rutinitas masyarakat Jogja di berbagai sektor nyaris lumput. Sultan pun langsung menetapkan status “DIY tanggap bencana” selama seminggu. Tak hanya itu, dana miliyaran rupiah juga siap digelontorkan pemerintah Kota Jogja guna menanggulangi abu vulkanik. Hingga status tanggap bencana berakhir, berbagai upaya yang dilakukan pemerintah dan masyarakat belum mampu menghilangkan abu vulkanik sepenuhnya. Terbukti, kepulan debu masih kerap menyelimuti berbagai wilayah di Jogja, terlebih di jalan raya. Tentu ini bukanlah kondisi yang nyaman bagi masyarakat. Akibatnya, sultan menginstruksikan seluruh warga DIY melakukan kerja bakti.