Kisruh yang melanda Partai Demokrat dalam beberapa tahun terakhir, kini mencapai hasilnya kala eleksibitas partai jawara pemilu 2009 tersebut dibawah 10%. SBY selaku Ketua Majelis Tinggi Partai pun “tergoda” untuk turun tangan mengurai keruwetan yang melanda demokrat. Adalah hal lumrah jika seorang Ketua Majelis Tinggi turut menyelesaikan persolan partai. Tapi akan menjadi persoalan jika dia ternyata seorang presiden. Tentu loyalitas presiden terhadap Negara patut dipertayakan. Apapun sistem yang di anut sebuah negera, Presiden selalu ditempatkan sebagai milik masyarakat, bukan milik partai. Jadi sangatlah wajar jika masyarakat memprotes(dibaca: Cemburu) kala presidenya disibukan untuk menyelesaikan persoalan partai. Karena faktanya, masih banyak persoalan bangsa yang belum SBY selesaikan. Mendahulukan kepentingan kelompok dari pada kepentingan Negara bukanlah perilaku yang pantas dilakukan presiden. Terlebih SBY pernah menegur para menteri untuk lebih fokus menjalankan tugas