Skip to main content

Posts

Showing posts from October, 2012

Kontribusi Pemuda Menambah Persoalan Bangsa

Beberapa hari lagi, peristiwa sumpah pemuda yang dideklarasikan pada 28 oktober 1928 akan menyentuh usia 84 tahun. Di usia yang sudah tidak muda tersebut, semangat sumpah pemuda perlahan mulai tergerus arus modernitas dengan segala keglamoranya. Poin-poin yang ditelurkan sumpah pemuda, semakin sulit untuk diterapkan dalam kehidupan. Hingga tahun 2010, jumlah populasi remaja dan pemuda di Indonesia mencapai 63,4 juta. Jumlah tersebut meningkat dua kali lipat di banding tahun 1970-an(34 juta). Saat ini separuh dari mereka hidup di derah perkotaan. Di tengah kepengapan ruang yang semakin sempit, mereka hidup berkelompok dan berkompetisi di tengah tekana n hidup yang semakin berat. Sejarah mencatat pemuda memiliki peran yang strategis dalam setiap perubahan sosial. Peristiwa sumpah pemuda, runtuhnya orde lama, malaria 67, hingga reformasi 98 merupakan momen-momen penting yang tidak pernah lepas dari peran pemuda. Tapi jika kita berkaca pada konteks saat ini, prestasi yang diberikan

Google, Ibu Tiri Yang Banyak Tahu

Perkembangan teknologi yang begitu cepat telah menciptakan fenomena-fenomena baru yang secara kasat mata bisa dikatakan tidak rasional. Tapi apa mau dikata, itu fakta riil yang tidak bisa kita tolak. Dalam hal pengetahuan, kita semua mengakui jika google adalah “makhluk” yang terpandai. Mulai dari benda sebesar gunung, hingga makhluk terkecil seperti kuman, perusahaan internet asal Amerika Serikat tersebut siap memberikan pengetahuanya kepada manusia. Pertanyaanya, adakah manusia yang memiliki wawasan melebihi google? Dalam berbagai kesempatan, kita selalu menginginkan mbah google memberikan apapun informasi yang hendak kita butuhkan. Dan sebagai konsekuensinya, kita harus merelakan segala informasi yang kita miliki untuk orang lain, tak terkecuali hal-hal yang bersifat privasi. Bagaimana tidak? segala produk dan layanan yang akan kita gunaka selalu menuntut data pribadi kita mulai dari gmail, youtube, blogger hingga jejaring social google+ .

Twoo, lebih canggih dari FB

Situs jejaring sosial tengah menjadi trend baru bagi peradaban manusia. Memanfaatkan fasilitas internet yang semakin mudah dijangkau, keberadaan situs jejaring social telah merambah ke seluruh penjuru dunia. Saat ini, ada dua situs jejaring social yang paling besar penggunanya yakni facebook dan twitter. Keduanya berada dalam skala internasional dan penggunanya telah mencapai angka ratusan juta. Ditengah dominasi FB dan twitter, nyatanya masih banyak situs lainya yang terus berusaha mengeksistensikan diri, baik itu di wilayah internasional maupun local. Di Indonesia sendiri, tidak kurang dari 20 situs jejaring social bersaing dalam merekrut pengguna. Dan salah satu jejaring social yang mulai naik daun di Indonesia adalah twoo, yang mengudara dengan alamat www.twoo.com .

Pemuda KPI, Tak Sesuram PKI

Tidak sedikit mahasiswa yang merasa malu, menyesal, minder, galau , bahkan cenderung terpaksa ketika takdir Tuhan membawanya masuk ke Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam(KPI) Fakultas Dakwah. Dalam kaca mata mereka, jurusan-jurusan umum seperti Kimia, Fisika, Akuntansi, Sosiologi atau Ilmu Komunikasi terlihat lebih modern dan lebih menjanjikan keberlangsungan hidupnya di masa mendatang. Embel-embel jurusan Islam dianggap sebagai momok menakutkan layaknya PKI di era 60an. Era Globalisasi yang menjadikan dunia barat sebagai kiblat memang telah menciptakan stereotip dikalangan pemuda untuk menyukai hal-hal yang bersifat kebarat-baratan( westernisasi ). Identitas yang telah melekat dalam pribadi mereka seperti agama dan budaya dianggap sebagai sesuatu yang ndeso, katrok , kampungan dan istilah lain sejenisnya. Celakanya, pemikiran tersebut juga berlaku dalam memilih jurusan. Tapi paradigma tersebut tidak berlaku bagi Juang Faaid Abdillah, salah seorang pemuda kelahiran Cianjur 10

Analisis perbandingan website Universitas & Site MAP UIN

Bergulirnya era dunia maya(internet), memunculkan identitas-identitas baru bagi setiap pelakunya baik itu yang bersifat pribadi, kelompok terlebih institusi resmi semisal universitas. Salah satu bentuk atau cara sebuah universitas mengeksistensikan dirinya di dunia maya adalah dengan menciptakan sebuah website. Wadah atau situs dimana dunia luar bisa melihat apa yang ada dalam sebuah universitas. UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta sebagai salah satu universitas besar di bawah naungan kemenag(kementerian agama) tidak luput dari fenomena tersebut. Website yang beralamatkan http://www.uin-suka.ac.id/ tersebut memiliki peran sebagai sarana UIN Suka mempromosikan dirinya di dunia maya. Lalu bagaimanakah kualitas website UIN Suka jika dibadingkan dengan website universitas lain di Indonesia maupun di dunia?

Penyebab dan Solusi Atas Perilaku vandaliesme

Maraknya perilaku vandalisme yang merusak pemandangan Kota Jogja merupakan fakta yang tidak selaras dengan icon Kota Jogja sebagai kota pelajar dan kota yang kaya akan seni. Secara singkat vandalisme diartikan sebagai tindakan “merusak” fasilitas umum, sebuah perilaku yang tidak seharusnya dimiliki siapapun yang berlabel pelajar atau seniman, tak terkecuali Kota Jogja. Jika aksi vandalisme tidak segera ditinjaklanjuti secara serius, hal tersebut akan mencederai citra Kota Jogja dimata masyarakat Indonesia. Selain itu, perilaku vandalisme juga bisa menguras anggaran Pemkot Jogja secara sia-sia. Menjamurnya perilaku vandalisme di Indonesia sendiri merupakan dampak dari tidak adanya aturan atau hukum yang jelas dalam menindak para pelaku. Logikanya, ada aturan saja banyak pelanggaran apalagi tidak ada aturan?. Ditengah tingkat kesadaran masyarakat yang rendah, hukum merupakan pilar utama yang bisa mengendalikan perilaku negatif masyarakat. Mungkin ada baiknya jika pemerintah(baca:D

Facebook, Lahir Dari Sebuah "Keisengan"

Siapa sih yang tidak mengenal kata Facebook di era sekarang? Ya, kini Facebook telah berubah menjadi situs paling popular dimana jumlah pengguna Facebook telah menyentuh angka ratusan juta orang. Bahkan sebagian orang telah menganggap Facebook sebagai salah satu kebutuhan primer yang tidak bisa di lupakan. Siapa sangka, situs sebesar itu tercipta bukan karena perencanaan yang matang, melainkan hanya sebuah “kebetulan”. Dalam film “The Social Network ” diceritakan bagaimana awal mula terciptanya Facebook. Dialah Mark Zuckerberg ( Jesse Eisenberg ) , salah seorang mahasiswa Hardvard University yang sukses mencatatkan namanya sebagai miliyader muda berkat Facebook yang diciptakanya. Dalam film itu, Mark di gambarkan sebagai pria yang kaku, aneh dan maniak sex. Hingga pada akhirnya dia diputuskan oleh pacarnya yang bernama Erica (Rooney Mara) karena sifat buruknya tersebut.

Akibat Pragmatisme Parpol

“Kemenangan Rakyat”, itulah kata yang pantas untuk menggambarkan keunggulan pasangan Jokowi-Ahok dalam perebutan kursi gubernur DKI. Pasangan inkumben Foke-Nara yang di dukung Koalisi besar(Partai Demokrat, PAN, PKB, PMB, PKS, Hanura, PPP, Golkar dll) yang diprediksi akan menang mudah ternyata di buat “KO” dalam 2 kali putaran. Dan yang harus digaris bawahi, kemenangan jokowi bukan karena partai penyokongnya(PDIP dan Gerindra), tapi figur jokowi sebagai pemimpin ideal lah yang membuatnya menjadi tokoh pujaan masyarakat. Partai politik(parpol) yang sebelumnya di anggap sebagai kendaraan paling menjanjikan untuk merebut kursi kekuasaan, kini terlihat bak mobil tanpa roda yang mulai ditinggalkan penumpangnya. Seperti kita ketahui, 14 tahun sudah bangsa indonesia melakukan pemilihan langsung(tanpa hegemoni orba). Selama itu juga puluhan partai politik berkecimpung berebut suara rakyat. Tapi selama 14 tahun berlalu, yang masyarakat rasakan hanyalah penghianatan atas janji parpol saat ka