Dalam etikanya, sabdatama tidak bisa serta merta diucapkan raja mataram. Ketika Sri Sultan HB X mengucapkanya beberapa hari lalu, itu artinya ada sesuatu yang dirasa penting untuk segera diselesaikan. Dalam catatan sejarah, sabdatama yang diucapkan Sri Sultan HB X kemarin merupakan sabdatama kedua setelah sebelumnya pernah dilakukan oleh Sri Sultan HB IX. Secara essensi, sabdatama keduanya memiliki maksud dan tujuan yang sama yakni menjelaskan posisi bumi mataram. Sabdatama yang dilakukan sultan dirasa datang di waktu yang tepat. Peristiwa syakral itu dilakukan sultan HB IX sebagai bentuk sikap tegas keraton menanggapi berlarut-larutnya pembahasan RUUK. Jika kita menengok dari isi sabdatama tersebut, tampak jelas bahwa keistimewaan dan penetapan bagi DIY merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar. Posisi Kraton Ngayogyakarta dan Kadipaten Paku Alaman sebagai dwitunggal yang merdeka dan memiliki tatanan sendiri menjadi alasan paling rasional. Meskipun demikian, dengan kebijaksa