Skip to main content

Posts

Showing posts from May, 2012

Sabdatama, Langkah Tepat Sultan

Dalam etikanya, sabdatama tidak bisa serta merta diucapkan raja mataram. Ketika Sri Sultan HB X mengucapkanya beberapa hari lalu, itu artinya ada sesuatu yang dirasa penting untuk segera diselesaikan. Dalam catatan sejarah, sabdatama yang diucapkan Sri Sultan HB X kemarin merupakan sabdatama kedua setelah sebelumnya pernah dilakukan oleh Sri Sultan HB IX. Secara essensi, sabdatama keduanya memiliki maksud dan tujuan yang sama yakni menjelaskan posisi bumi mataram. Sabdatama yang dilakukan sultan dirasa datang di waktu yang tepat. Peristiwa syakral itu dilakukan sultan HB IX sebagai bentuk sikap tegas keraton menanggapi berlarut-larutnya pembahasan RUUK. Jika kita menengok dari isi sabdatama tersebut, tampak jelas bahwa keistimewaan dan penetapan bagi DIY merupakan harga mati yang tidak bisa ditawar. Posisi Kraton Ngayogyakarta dan Kadipaten Paku Alaman sebagai dwitunggal yang merdeka dan memiliki tatanan sendiri menjadi alasan paling rasional. Meskipun demikian, dengan kebijaksa

Cita-cita yang Belum Tergapai

(Sebuah Rekleksi 14 tahun Reformasi) Tanpa terasa, tanggal 21 Mei 2012 mendatang usia reformasi indonesia yang meletus pada tahun 1998 lalu genap menginjak umur 14 tahun. Di umur yang tidak muda tersebut, cita-cita reformasi yang digagas mahasiswa dan aktivis sosial kala itu belum juga tercapai, bahkan dalam beberapa sektor kondisi kian memburuk. Masa transisi pencarian jati diri yang berkepanjangan membuat banyak masyarakat bingung dan bangsa ini kehilangan orientasi. Permasalahan bangsa yang semakin rumit membuat bangsa ini bingung harus berbuat apa? dan melangkah kemana?. Dari sekian banyak masalah yang timbul pasca reformasi, ada 4(empat) permasalahan yang dirasa urgent karena telah membuat bangsa ini galau berkepanjangan . Bahkan membuat sebagian masyarakat merindukan era soeharto yang pada 14 tahun silam dirobohkan paksa.  Permasalahan yang pertama adalah korupsi. Tindakan kriminal warisan penjajah Belanda tersebut memang sudah ada sejak era soeharto, namun yang membe

Lu bu ad-dakwah islamiyah

Bab I Pendahuluan Lu bu ad dakwah, atau dalam bahasa indonesia diartikan sebagai materi dakwah adalah salah satu unsur penting dalam sebuah aktivitas dakwah selain subjek, objek, tujuan, metode dan media. Bahkan dalam situasi tertentu, keberhasilan dakwah sangat bergantung dari materi yang disampaikan dai. Dakwah dalam arti luas tidak cukup jika hanya diartikan sebagai sebuah seruan ataupun ajakan. Karena dalam berdakwah ada banyak hal yang perlu disampaikan seorang dai kepada mad’u. Hal itulah yang dinamakan materi dakwah. Atau secara detailnya, materi dakwah adalah pesan-pesan atau segala sesuatu yang harus disampaikan oleh subjek kepada objek dakwah. Secara prinsip, pada hakikatnya materi dakwah Islam sangat tergantung pada tujuan dakwah yang akan dicapai. Namun jika kita klasifikasikan, maka sumber materi dakwah Islam adalah Al-Quran dan As-sunnah. Al-Quran sebagai sumber utamanya, sedangkan hadis sebagai sumber kedua yang mana berfungsi sebagai penguat dan penjelas aya

PSSI dan Filosofi Roda

“Roda pasti berputar, ada kalanya semua harus berputar” Demikian potongan lirik lagu yang dinyanyikan ST 12 yang sempat booming beberapa bulan yang lalu. Sebuah kalimat yang di ambil dari filosofi putaran roda, yang mana dari kalimat tersebut terkandung sebuah makna yang dalam akan salah satu unsur kehidupan. Manusia ada kalanya di atas, dan ada kalanya di bawah. Pemaparan di atas bisa dijadikan gambaran kondisi PSSI saat ini. Tentu kita masih ingat ketika Nurdin Halid, Nirwan Bakrie dan kelompoknya duduk di jajaran atas PSSI selama 2003-2011, kekuasaan mereka terus di goyang oleh Arifin Panigoro dan kelompoknya. Mulai dari membuat liga tandingan LPI hingga mencapai puncaknya ketika mereka sukses mendongkel Nurdin Halid dalam kongres Solo. Dan kini kondisi tersebut telah berbalik 180 derajat, ketua PSSI Djohar Arifin yang masih bagian dari kelompok Arifin Panigoro terus digoyang anggota KPSI yang mayoritas terdiri dari orang-orang era Nurdin Halid. Tekanan itu mengalami punca

Saatnya Rektor Menjadi Oposisi Pemerintah

Sebagai anak bangsa, sudah semestinya menginginkan yang terbaik untuk bangsanya, tak terkecuali para rektor. Meskipun rektor identik dengan akademisi, tapi bukan berarti mereka dilarang berbicara politik atau mengkritik pemerintahan. Atas dasar itulah, dibentuknya Forum Rektor Indonesia(FRI) pada 7 November 2011 atau beberapa bulan pasca reformasi, yang tentunya semakin meramaikan panasnya demokrasi di Indonesia. Pada nyatanya banyak pihak yang tidak suka dengan turut campurnya rektor ke dunia politik. Adanya UU Sisdiknas 2009 yang menyebutkan secara struktural rektor berada di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang secara otomatis di bawah Presiden, memaksa rektor harus sejalan dengan pemerintah. Tapi jika melihat kondisi genting bangsa yang sudah sangat menkhawatirkan, apa salahnya sedikit nakal demi kebaikan, toh apa salahnya mengingatkan yang salah? Ibarat cerita legenda, sudah saatnya semua pendekar turun gunung dalam situasi darurat.

Kajian Al-quran Menanggapi pemberitaan

                   PENDAHULUAN Informasi dan manusia adalah sebuah kesatuan yang tidak bisa di pisahkan. Kodrat manusia sebagai makhluk yang berakal, membuat manusia terus mencari informasi atau pengetahuan dalam hidupnya. Disisi lain, manusia sebagai makhluk yang memiliki nafsu membuat setiap pribadi tidak selamanya memberikan yang terbaik untuk manusia lainya, termasuk dalam memberikan informasi. Dalam sejarah manusia, banyak sekali informasi dan kabar-kabar yang tidak disampaikan dengan baik. Banyak kebohongan-kebohongan yang tersembunyi dalam sebuah informasi, dikarenakan niat buruk atau kepentingan-kepentingan seseorang. Di masa nabi, kebohongan informasi juga banyak terjadi. Hal ini bisa dilihat beberapa ayat al-quran atau hadist yang menceritakan hal tersebut. Salah satu contohnya, seperti yang termaktub dalam Al-quran surat Al-Hujurat ayat 6 dan surat An-Nuur ayat 11-12. Di era globalisasi sendiri, kebutuhan manusia akan informasi menjadi sesuatu yang mendesak. Bahkan bagi masy

Kartini Vs Suju

Dalam bulan april lalu, obrolan tentang wanita menjadi salah satu perbincangan hangat yang banyak di tayangkan media. Hal ini dikarenakan ada dua momen penting yang berkaitan erat dengan wanita, pertama adalah peringatan Hari Kartini pada 21 april dan yang kedua adalah datangnya boyband asal Korea Selatan Super Junior yang ngetrend disebut suju, yang merupakan pujaan wanita Indonesia pada 27-29 april. Jika kita amati, euforia yang hadir pada hari Kartini tidaklah sebesar euforia penyambutan datangnya Suju. Hal ini bisa dibuktikan, jauh-jauh hari sebelum konser Suju dilaksanakan, ribuan wanita dari berbagai daerah sudah berbondong-bondong mengantri tiket demi melihat idolanya. Bahkan tidak sedikit diantara mereka yang rela mengantri berjam-jam sampai banyak diantaranya yang pingsan akibat kelelahan. Sebuah perjuangan yang kurang logis. Sedangkan dalam peringatan hari Kartini, hanya segelintir wanita saja yang mau untuk turut meramaikanya. Itupun hanya sebatas rutinitas tahunan