Skip to main content

Bentuk-bentuk Komunikasi

Bab I. PENDAHULUAN
PENDAHULUAN
Kita semua mengetahui dan menyadari, bahwa manusia sebagai makhluk sosial memaksanya untuk salingmembutuhkan satu sama lain. Manusia tidak dapat hidup sendiri secara individualis, akan tetapi mereka mempunyai jiwa sosial. Dan untuk itu mereka memerlukan prosesagar interaksi antar manusia bisa terjalin, salah satunya adalah menggunakan komunikasi. Dengan begitu kehidupan manusia akan terjadi dengan baik.
Isi kepala, lingkungan serta latar belakang yang berbeda membuat manusia memiliki persepsi lain dalam mengartikan makna komunikasi. Diluar itu yang terpenting adalah bagaimaa kita bisa memahami makna komunikasi secara garis besar dan macamnya.
Berikut ini sedikit pembahasan tentang bentuk-bentuk komunikasi yang kami ambil dari beberapa sumber yang bisa dibuat sebagai tendensi bagi kita sebagai pemula yang mendalami tentang ilmu komunikasi, yang meliputi komunikasi personal, komunikasi kelompok, komunikasi publik dan komunikasi masa. Juga sebagai bahan pertimbangan kita dalam menganalisa tentang ilmu komunikasi.
Selain itu, latar belakang kita sebagai mahasiswa yang beragama islamdan berada di bawah institusi islam mewajibkan kita untuk bisa menintegrasikan study keilmuan umum dengan study agama. Dengan pertimbangan hal itu, makalah ini juga akan sedikit mengorek bagaimana komunikasi apat di implementasikan dalam suatu proses dakwah.








Bab II.  PEMBAHASAN

1.      Bentuk-Bentuk Komunikasi Menurut Para Pakar Komunikasi
Seperti halnya definisi komunikasi, klasifikasi tipe atau bentuk-bentuk komunikasi dikalangan para pakar juga berbeda satu sama lainnya.klasifikasi itu didasarkan atas sudut pandang masing-masing pakar menurut pengalaman dan bidang studinya.
Tidak begitu mudah menyalahkan suatu klasifikasi tidak benar, karena masing-masing pihak memiliki sumber yang cukup beralasan.

a)      Menurut kelompok sarjana komunikasi Amerika
Kelompok sarjana komunikasi Amerika yang menulis buku human communication (1980)membagi komunikasi atas lima macam tipe, yakni Komunikasi Antar Pribadi(Interpersonal Communication), Komunikasi Kelompok Kecil (Small Group Communication), Komunikasi Organisasi (Organizational Comminication), Komunikasi Massa (Mass communication), Komunikasi Publik (Public Communication).
b)     Menurut Josep A. Devito
Josep A Devito seorang profesor komunikasi di city university of New York dalam bukunya (1982) membagi komunikasi atas empat macam, yakni Komunikasi Antar Pribadi, Komunikasi Kelompok Kecil, Komunikasi Publik, dan Komunikasi Massa.
c)      Menurut R. Wayne Pace dan teman-temannya
Wayne peace dan temanya yang merupaka akademisi dari Brigham Young University dalam bukunya Techniques for Effectife Communication (1979) membagi komunikasi atas tiga tipe, yakni komunikasi dengan diri sendiri, komunikasi antar pribadi serta komunikasi khalayak.
d)     Menurut sarjana komunikasi aliran Eropa
Beberapa sarjana komunikasi aliran Eropa hanya membagi komunikasi menjadi dua macam, yakni Komunikasi Antar Pribadi dan Komunikasi Massa.Di Indonesia ada kalangan yang membagi komunikasi menjadi dua macam, yakni Komunikasi Massa dan Komunikasi Sosial.

e)      Menurut pakarIlmu Komunikasi
Para pakar ilmu komunikasi mengelompokkan pembagian komunikasi dalam bentuk yang bermacam-macam. Sebagaimana telah dipaparkan Dedy Mulyana dalam bukunya berjudul Ilmu Komunikasi Sebuah Pengantar bahwasanya komunikasi dilihat dari peserta komunikasinya terbagi menjadi beberapa bagian, yakni Komuniikasi dengan Diri Sendiri, Komunikasi Antar Pribadi, Komunikasi Massa, Komunikasi Organisasi, Komunikasi Kelompok.


2.      Bentuk-Bentuk Komunikasi Secara Garis Besar Dan Aplikasinya Utnuk Dakwah
Memerhatikan beberapa pandangan para pakar di atas mengenai tipe-tipe atau bentuk-bentuk komunikasi maka yang akan kita membagi atas lima tipe, yakni, Komunikasi dengandiri sendiri (intrapersonal communication), Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication), Komunikasi kelompok (group communication), Komunikasi publik (public communication), Komunikasi massa (mass communication)
a)      Komunikasi Dengan Diri Sendiri (Intrapersonal Communication)
Ø  Pengertian
Komunikasi dengan diri sendiri adalah proses komunikasi yang terjadi didalam individu, atau dengan kata lain proses berkomunikasi dengan diri sendiri. Sepintas lalu memang agak lucu kedengarannya, kalau ada orang yang berkomunikasi dengan dirinya sendiri.
Terjadinya proses komunikasi di sini karena adanya seseorang yang memberi arti terhadap suatu objekyang diamatinya atau terbetik dalam pikirannya. Objek dalam hal ini bisa saja dalam bentuk benda, kejadian alam, peristiwa, pengalaman, fakta yang mengandung arti bagi manusia, baik yang terjadi di luar maupun yang ada di dalam diri seseorang.
Objek yang diamati mengalami proses perkembangan dalam pikiran manusia setelah mendapat rangsangan dari panca indera yang dimilikinya. Hasil kerja dari pikiran tadi setelah di evaluasi pad gilirannya akan memberi pengaruh pada pengetahuan, sikap, dan perilaku seseorang.
Dalam proses pengambilan keputusan, sering kali manusia dihadapkan pada pilihan kata ya atau tidak. Keadaan semacam ini membawa seseorang pada situasi berkomunikasi dengan diri sendiri, terutama dalam menentukan untung rugunya suatu keputusan yang akan di ambil. Cara ini hanya bisa dilakukan dengan metode komunikasi intrapersonal atau komunikasi dengan diri sendiri.
Beberapa kalangan menilai bahwa proses pemberian arti terhadap sesuatu yang terjadi dalam andividu, belum dapat dinilai sebagai proses komunikasi, melainkan suatu aktifitas internal monolog (Asante, 1979)
Studi komunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication) kurang begitu banyak mendapat perhatian, kecuali dari kalangan yang berminat dalam bidang psikologi behavioristik.Oleh karena itu, literatur uang membicarakan tentang komunikasi intrapersonal bisa dikatakan sanagt langka ditemukan.
Ø  Aplikasi  dalam dakwah
Ketika kita ingin mengaitkan komunikasi dengan diri sendiri atau intrapersonal dengan berntuk aplikasinya dalam dakwah tentunya akan sulit. Dakwah yang identic dengan menyeru orang lain dimana komunikator menyampaikan sebuah pesan kepada penerima atau komunikan, dalam komunikasi dengan diri sendiri hal ini tidak akan ditemukan. Dalam komunikasi ini seseorang tidak hanya bertindak sebagai komunikator ataupun komunikan saja akan tetapi keduanya dilakukan oleh seseorang.
Akan tetapi jika kita ingin bersikeras untuk mengaitkanya otomatis hasilnya akan sedikit melenceng dari ciri dari dakwah pada umumnya. Dakwah yang nantinya akan dilakukan hanya sebatas mendakwahi diri sendiri, membimbing diri sendiri untuk menuju kepada kebaikan.

b)     Komunikasi Antar Pribadi (Interpersonal Communication)
Ø  Pengertian
Komunikasi antar pribadi yang dimaksud disini ialah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang atau lebih secara tatap muka, seperti yang dinyatakan R. Wayne Pace (1979) bahwa “interpersonal communication is communication involving two or more people in a face to face setting.
Menurut sifatnya, komunikasi antar pribadi bisa dibedakan atas dua macam, yakni komunikasi Diadik (Dyadic Communication)  dan komunikasi kelompok kecil (Small Group Communication).
Komunikasi diadik adalah proses komunikasi yang berlangsung antara dua orang dalam situasi tatap muka. Komunikasi diadik menrurt Pace dapat dilakukan dalam tiga bentuk, yakni percakapan, dialog, dan wawancara.Percakapan berlangsung dalam suasana yang bersahabat dan informal. Dialog berlangsung dalam situasi yang lebih intim, lebih dalam, dan lebih personal, sedangkan wawancara sifatnya lebih serius, yakni adanya pihak yang dominan pada posisi bertanya dan yang lainnya pada posisi menjawab.
Komunikasi kelompok kecil ialah proses komunikasi yang berlangsung antara tiga orang atau lebih secara tatap muka, dimana anggotanya saling berinteraksi satu sama lainnya.
Komunikasi kelompok kecil oleh banyak kalangan dinilai sebagai tipe komunikasi antarpribadi karena; pertama, anggota-anggotanya terlibat dalam suatu proses komunikasi yang berlangsung secara tatap muka.  Kedua, pembicaraan berlangsung secara terpotong-potong dimana semua peserta bisa berbicara dalam kedudukan yang sama, dengan kata lain tidak ada pembicara tunggal yang mendominasi situasi. Ketiga, sumber dan penerima sulit di identifikasi.Dalam situasi seperti ini, semua anggota bisa berperan sebagai sumber dan juga pembicara. Oleh karena itu pengaruhnya bisa bermacam-macam, misalnya si A bisa terpengaruh dari si B, dan si C bisa memengaruhi si B. proses komunikasi seperti ini banyak ditemukan dalam kelompok studi dan kelompok diskusi.
 Pada intinya komunikasi antar pribadi itu akan terjadi manakala antara komunikator dan komunikan terjadi komunikasi. Untuk maencapai komuniksi efektif, maka persamaan antara komunikator dan komunikan harus diwujudkan, yaitu situasi komunikasi yang bersifat hemophyli.Jika situasi seperti ini sudah terwujud maka komunikasi akan lebih efektif  sebab antara komunikator dan komunikan bisa benar-benar mengerti akan pesan yang tersampaikan.
Bagaimana dengan komunikasi yang bersifat heterophyli?
Homophyli adalah debuah istilah yang menggambarkan derajatpasangan yang berinteraksi yang memiliki kesamaan dalam sifat (atribut), seperti kepercayaan, nilai, pendidikan, status sosial, dan sebagainya.Sedangkan Heterophyli adalah sebagai kebalikannya. Sebagaimana telah dijelaskan di atas, bahwa komunikasi akan lebih efektif manakala hubungan antara komunikator dan komunikan bersifat homophyli, yakni sama keadaannya (dalam sifat/atribut), karena orang selalu cenderung mengadakan komuniksi dengan orang yang di anggap sama. Akan tetapi tidaklah berarti orang yang berbeda sifat (heterophyli) tidak dapat efektif dalam berkomunikasi. Mereka dapat berkomunikasi secara efektif apabila salah satunya atau keduanya memiliki kemempuan untuk melakukan empathy satu sama lain.
Ø  Aplikasi dalam dakwah
Berbeda dengan komunikasi intrapersonal, model komunikasi interpersonal jika dikaitkan dengan dakwah maka akan ditemui keterkaitanya. Bentuk komunikasi ini berjalan sesuai dengan komunikasi pada umumnya dimana ada seorang komunkator dan seorang komunikan yang didalamnya terjadi sebuah proses komunikasi yang berjalan sesuai.
Dalam dakwah bentuk komunikasi ini sangat diperlukan khusunya bagi para da’I yag tidak mempunyai keberanian yag besar dalam berdakwah secara terbuka. Tidak hanya disitu, model komunikasi antar pribadi dibutuhkan untuk menyampaikan dakwah di daerah baru yang asing akan islam dan akan membahayakan seorang pendakwah jika melakukan dakwah secara terang-terangan(forum).
Model komunikasi ini bahkan pernah dilakukan rasulullah Muhammad SAW di awal perkembangan islam. Dalam penyebaran islam dimasa awal, Rasulullah sering menggunakan model komunikasi ini dalam berdakwah karena memang situasi belum memungkinkan untuk melakukan komunikasi yang lebih terbuka.
                                          
c)      Komunikasi Kelompok (Group Communication)
Ø  Pengertian
Komunikasi kelompok (group communication) adalah komunikasi antara sekumpulan manusia yang mempunyai tujuan bersama, yang berinteraksi satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama, mengenal satu sama lainnya, dan memandang mereka sebagai bagian dari kelompok tersebut. Kelompok ini misalnya adalah keluarga, tetangga, kawan-kawan terdekat, kelompok diskusi, kelompok pemecahan masalah, atau suatu komite yang tengah berapat untuk mengambil suatu keputusan.
Dengan demikian, komunikasi kelompok biasanya merujuk pada komunikasi yang dilakukan kelompok kecil tersebut (small group communication).komunikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan juga komunikasi antar pribadi, karena itu kebanyakan teori komunikasi antar pribadi berlaku juga bagi komunikas kelompok.Namun demikian jumlah orang dalam kelompok-kelompok itu tidak bisa ditentukan secara eksak jumlahnya.
Lalu apa yang membedakan komunikasi kelompok dengan komunikasi antar komunikasi pribadi(interpersonal)??? Antara komunikasi kelompok dengan komunikasi antar pribadi sebenarnya tidak perlu ditarik garis pemisah. Kedua bidang tersebut bertumpang tindih dan banyak situasi tatap muka dapat di ungkapkan dalam berbagai cara sesuai dengan perhatian tujuan si pengamat.
Lalu dalam hal apa kedua bidang tersebut mempunyai persamaan dan perbedaan???
Baik komunikasi kelompok maupun komunikasi antar pribadi melibatkan dua atau lebih individu yang secara fisik berdekatan dan yang menyampaikan serta menjawab pesan-pesan baik secara verbal maupun secara nonverbal. Akan tetapi komunikasi antar pribadi biasanya dikaitkan dengan pertemuan antara dua, tiga, atau mungkin empat orang yang terjadi secara spontan dan tidak berstruktur, secangkan komunikasi kelompok terjadi dalam suasana berstruktur dimana para pesertanya lebih cenderung melihat dirinya sebagai kelompok serta mempunyai kesadaran tinggi tentang sasaran bersama. Komunikasi kelompok cenderung dilakukan secara sengaja dibandingkan dengan komunikasi antar pribadi, dan umumnya para pesertanya lebih sadar akan peranan dan tanggung jawab mereka masing-masing. Meskipun komunikasi kelompok dapat dan memang terjadi dalam suatu kelompok yang terdiri dari dua, tiga, atau empat individu, ia juga dapat terjadi dalam kelompok tatap muka yang lebih besar dan kelompok-kelompok tersebut lebih bersifat permanen daripada kelompok-kelompok yang terlibat dalam komunikasi antar pribadi.
Sedangkan kriteria pokok yang membedakan antar komunikasi kelompok dengan komunikasi antar pribadi adalah kadar spontanitas, struktural, kesadaran akan sasaran kelompok, ukuran kelompok, rekativitas sifat permanen dari kelompok serta identitas diri. Tentunya, mungkin juga mengaitkan kejadian-kejadian antar pribadi dalam suatu tatanan komunikasi kelompok atau sebaliknya, tetapi ini tergantung pada perhatian khusus atau kepentingan si pengamat.
Ø  Aplikasi dalam dakwah
Dalam aplikasinya terhadap dakwah, model komunikasi kelompok akan banyak ditemui dalam lembaga dakwah atau suatu forum dakwah. Karena komunikasi kelompok dilakukan sekumpulan manusia yang mempunyai tujuan bersama.Atau bisa dikatakan komunikasi ini hanya untuk kepentingan suatu kelompok.
Jika dakwah di implementasikan dalam model komunikasi ini, harapan agar dakwah dapat  berkembang disegala penjuru sangatlah kecil. Karena model komunikasi kelompok harapanya tidak untuk menyampaikan pesan ke halayak luas melainkan ke golongan mereka sendiri.

d)     Komunikasi publik (public communication)
Ø  Pengertian
Komunikasi publik biasa disebut komunikasi pidato, komunikasi kolektif, komunikasi retorika, public speaking dan komunikasi khalayak (audience communication). Apapun namanya, komunikasi publik menunjukkan suatu proses komunikasi di mana pesan-pesan disampaikan oleh pembicara dalam situasi tatap muka di depan khalayak yang lebih besar.
Komunikasi publik memiliki ciri komunikasi interpersonal (pribadi), karena berlangsung secara tatap muka, tetspi terdapat beberapa perbedaan yang cukup mendasar sehingga memiliki ciri masing-masing.
Dalam komunikasi publik penyampaian pesan berlangsung secara kontinu.Dapat di identifikasi siapa berbicara (sumber) dan siapa pendengarnya.Interaksi antara sumber dan penerima sangat terbatas, sehingga tanggapan balik juga terbatas.Hal ini disebabkan karena waktu yang digunakan angat terbatas, dan jumlah khalayak relatif besar.sumber sering kali tidak dapat mengidentifikasi satu per satu pendengarnya.
Ciri lain yang dimiliki komunikasi publik bahwa pesan yang disampaikan itu tidak berlangsung secara spontanitas, tetapi terancana dan dipersiapkan lebih awal. Tipe komunikasi publik biasanya ditemukan dalam berbagai aktivitas seperti kuliah umum, khotbah, rapat akbar, pengarahan, ceramah, dan semacamnya.
Ada kalangan tertentu menilai bahwa komunikasi publik bisa digolongkan komunikasi massa bila dilihat pesannya yang terbuka. Tetapi terdapat kasus tertentu dimana pesan yang disampaikan itu terbatas pada segmen khalayak tertentu.Misalnya pengarahan, sentiaji, diskusi panel, seminar, dan rapat anggota.Karena itu komunikasi komunikasi publik bisa juga disebut kominikasi kelompok bila dilihat dari segi tempat dan situasi.
Sebelum radio digunakan sebagai sumber informasi, komunikasi publik banyak sekali digunakan untuk penyampaian informasi di lapangan terbuka.Namun, sekarang komunikasi publik kembali banyak dilakukan terutama menjelang pemilu denganpengarahan masa yang sebanyak-banyaknya. Komuniksi publik seperti ini makin banyak menarik perhatian dan minat pengunjung jika disertai dengna pertunjukan artis dan ceramah kiai kondang yang khusus di datangkan untuk menggalang massa.
Ø  Aplikasi dalam dakwah
Kaitanya dengan dakwah, model komunikasi publik bisa dilakukan seorang pendakwah yang menyampaikan dakwahnya didaerah yang mendukung dakwahnya sehingga tidak lagi hanya sebatas intrapersonal. Sebagaimana yang dicontohkan rasulullah, ketika kondisi masyarakat dirasa sudah bisa menerima islam rasul pun melakukan dakwahnya secara terang-terangan di depan ratusan bahkan ribuan orang.
Dewasa ini, model komunikasi untuk dakwah yang cocok di Indonesia adalah bentuk komunikasi publik.Hal ini dibuktikan dengan fakta yang terjadi di lapangan.Bisa kita lihat dalam keseharian, mayoritas para pendakwah di Indonesia kerap melakukan dakwahnya melalui ceramah yang merupakan contoh komunikasi publik.

e)      Komunikasi Massa (Mass Communication)
Ø  Pengertian
Terdapat berbagai macam pendapat tentang pengertian komunikasi massa. Ada yang menilai dari segmen khalayaknya, dari segi medianya, dan ada pula dari segi sifat pesannya.
Komunikasi massa dapat didefinisikan sebagai proses komunikasi yang berlangsung dimana pesannya dikirim dari sumber yang melembaga kepeda khalayak yang sifatnya massal melalui alat-alat yang bersifat mekanis seperti radio, televisi, surat kabar, dan film.
Dibandingkan dengan bentuk-bentuk komunikasi yang sebelumnya, komunikasi massa memiliki ciri tersendiri. Sifat pesannya terbuka dengan khalayak yang variatif, baik dari segi usia, agama, suku, pekerjaan, maupun dari segi kebutuhan.
Ciri lain yang dimiliki komunikasi massa ialah sumber dan penerima dihubungkan oleh saluran yang telah diproses secara mekanik. Sumber juga merupakan suatu lembaga atau institusi yang terdiri dari banyak orang, misal reporter, penyiar, editor, teknisi, dan sebagainya. Oleh karena itu, proses penyampaian pesannya lebih formal, terencana (dipersiapkan lebih awal), terkendali oleh redaktur dan lebih rumit, dengan kata lain melembaga.
Pesan komunikasi massa berlangsung satu arah dan tanggapan baliknya lambat (tertunda) dan sangat terbatas. Akan tetapi, dengan perkembangan komunikasi yang begitu cepat, khususnya media massa elektronik seperti radio dan televisi, maka umpan balik dari khalayak bisa dilakukan denga cepat kepada penyiar, misalnya melalui program interaktif.
Selain itu, sifat penyebaran pesan melalui media massa berlangsung begitu cepat, serempak dan luas. Ia mampu menagatasi jarak dan waktu, serta tahan lama bial di dokumentasikan. Dari segi ekonomi, biaya komunikasi massa cukup mahal dan memerlukan dukungan tenaga kerja relatif banyak untuk mengelolanya.
Untuk mencapai efektivitas yang tinggi dalam melaksanakan kegiatan yang menggunakan media massa, harus di ketahui karakteristik dari komunikasi massa tersebut, sebagai berikut:
1)                 Bersifat simultan, ialah bahwa walaupun komunikan berada pada jarak satu sama lain terpisah, tetapi media massa mampu membina keserempakan kontak dengna komunikan dalam penyampaian pesannya.
2)                 Bersifat umum, ialah pesan yang disampaikan melalui media massa ditujukan kepada umum dan disamping itu juga mengenai kepentingan umum.
3)                 Komunikannya heterogen, sebagai konsekuensi daripada penyebaran yang teramat luas (jangkauan audiencenya), maka komunikan dari komunikasi massa terdiri dari berbagai macam, inilah menjadikan komunikannya heterogen.
4)                 Berlangsung satu arah, ialah bahwa feedback yang terjadi ialah delayed feedback, berbeda dengan komunikasi tatap muka.
Ø  Aplikasi dalam dakwah
Peradaban manusia yang bergeser kearah kehidupan modern dimana teknologi menjadi makanan keseharian memaksa para pendakwah untuk ikut menunggangi kemajuan ini. Dan salah satu media dakwah di jaman sekarang adalah lewat media masa atau mengikuti model komunikasi massa.
Realisasinya hal ini sudah terjadi, dimana penyampaian pesan dakwah kini banyak bertebaran di media baik cetak, elektronik maupun media online bahkan jejaraing sosial.












BAB III. PENUTUP

Penutup dan kesimpulam
Komunikasi yang merupakan aktivitas penting dalam kehidupanya karena perananya yang amat vital. Tanpa ada komunikasi kehidupan di dunia ini tidak akan berlangsung karena tanpa komunikasi berarti tidak ada interaksi dan tanpa interaksi kehidupan manusia tidak akan pernah berlangsung, karena sifat manusia adalah makhluk sosial.
Terlepas dari itu, bentuk-bentuk komunikasi sangatlah bervariasi, setiap manusia memiliki pandangan yang berbeda mngenai bentuk-bentuk komunikasi tergantung siapa dia dan apa latar belakang dia, dan perbedaan adalah sesuatu yang sah-sah saja selama mempunyai alasan yang kuat.
Dari sekian banyak pendapat para pakar komunikasi, dapat ditarik kesimpulan bahwa bentuk komunikasi secara garis besar terdiri dari 5 bentuk yakniKomunikasi dengan diri sendiri (intrapersonal communication), Komunikasi antar pribadi (interpersonal communication), Komunikasi kelompok (group communication), Komunikasi publik (public communication), Komunikasi massa (mass communication).
Disamping itu, kelima bentuk komunikasi tersebut tentunya jika di kaitkan dengan dakwah memiliki peran dan konteks yang berbeda-beda. Komunikasi intrapersonal besar peranya dalam mendakwahi diri sendiri, komunikasi interpersonal besar perananya untuk menyampaikan pesan di daerah yang asing akan hal baru, komunikasi grup berperan dalam menyampaikan dakwah dengan orang yang satu tujuan, komunikasi publik kental dalam proses dakwah pada daerah yang sudah bisa menerima isi pokok dakwah dan yang terakhir komunikasi massa diperlukan untuk pendakwah di jaman modern sebagai jawaban bahwa islam menerima sesuatu yang baru yang mempunyai nilai maslahat.





DAFTAR PUSTAKA


Kholili,H.M. Komunikasi untuk dakwah.Yogyakarta, CV.Amanah, januari 2009

Cangara, Hafield.H. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta, PT.Raja Grafindo Persada, 2007.

Widjaja,A.W, KOMUNIKASI (Komunikasi dan Hubungan Masyarakat), Jakarta, BUMI AKSARA, Januari 1993.

A.Goldberg,Alvin dan E.Larson, Carl. Komunikasi Kelompok, Jakarta, Penerbit Universitas Indonesia (UI-Press), 1985.

Depari, Eduard dan MacAndrews, Colin.Peranan KOOMUNIKASI MASSA dalam PEMBANGUNAN, Yogyakarta, Gadjah Mada University Press, 1998.


Comments

Popular posts from this blog

Menyiapkan Ikan Arwana untuk Kontes Ala Iseereds Jakarta

Bibit Ikan Arwana Iseereds Jakarta foto Fedrik/Jawa Pos Setiap kontestasi selalu menuntut lebih untuk menjadi yang terbaik. Pun sama halnya dengan arwana super-red. Mempersiapkan mereka agar siap ”diadu” membutuhkan atensi, waktu, dan modal jauh lebih besar daripada untuk sekadar pajangan. --- ADA serangkaian proses dan tahapan yang wajib dilalui dalam menyiapkan arwana kontes. Karena sifatnya wajib, satu proses saja yang tidak maksimal hampir dipastikan hasilnya tidak akan maksimal. Pendiri Iseereds Jakarta Michael Leonard memaparkan, proses melahirkan arwana super-red jempolan bahkan harus dimulai sejak pemilihan bibit. Biasanya, para pemburu mencari bibit dengan anatomi bagus dan seunik mungkin. Misalnya, kepala dengan kontur sendok yang sempurna. Kemudian sirip dayung yang panjang hingga ekor besar yang memunculkan aura gagah. ”Masalahnya, hunting ikan dengan anatomi bagus itu nggak gampang. Karena orang sudah rebutan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Sunter, Jakarta Utara,

Hadits-hadits Dakwah

  Kewajiban Dakwah 1)       مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرٍ فَاعِلِهِ (رواه مسلم) “Barang siapa yang menunjukkan kepada suatu kebaikan, maka baginya pahala seperti orang yang melaksanakannya” 2)       مَنْ رَأَى مِنْكُمْ مُنْكَرًا فَلْيُغَيِّرْهُ بِيَدِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِلِسَانِهِ فَإِنْ لَمْ يَسْتَطِعْ فَبِقَلْبِهِ وَذَلِكَ أَضْعَفُ الْإِيمَانِ . ( وراه صحيح مسلم) Rasulullah pernah bersabda: “ Barangsiapa yang melihat kemungkaran, maka cegahlah dengan tanganmu, apabila belum bisa, maka cegahlah dengan mulutmu, apabila belum bisa, cegahlah dengan hatimu, dan mencegah kemungkaran dengan hati adalah pertanda selemah-lemah iman ” HUKUM BERDAKWAH 1)       اَنْفِذْ عَلَى رَسُلِكَ حَتَّى تَنْزِلَ بِسَاحَتِهِمْ ثُمَّ اُدْعُهُمْ إِلَى الإِسْلاَمِ وَأَخْبِرْهُمْ بـِمَا يَجِبُ عَلَيْهِمْ مِنْ حَقِّ اللهِ فِيْهِ فَوَاللهِ لِأَنْ يَهْدِيَ اللهُ بِكَ رَجُلاً وَاحِداً خَيْرٌ لَكَ مِنْ أَنْ يَكُوْنَ لَكَ حُمْرُ النَّعَمِ )  (رواه البخارى) “Aj

Ayat dan Hadits Tentang Komunikasi Efektif

Bab I Pendahuluan Dalam perspektif Islam, komunikasi merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu komunikasi berakhlak al-karimah atau beretika. Komunikasi yang berakhlak al-karimah berarti komunikasi yang bersumber kepada Al-Quran dan hadis (sunah Nabi).  Dalam Al Qur’an dengan sangat mudah kita menemukan contoh kongkrit bagaimana Allah selalu berkomunikasi dengan hambaNya melalui wahyu. Untuk menghindari kesalahan dalam menerima pesan melalui ayat-ayat tersebut, Allah juga memberikan kebebasan kepada Rasulullah untuk meredaksi wahyu-Nya melalui matan hadits. Baik hadits itu bersifat Qouliyah (perkataan), Fi’iliyah (perbuatan), Taqrir (persetujuan) Rasul, kemudian ditambah lagi dengan lahirnya para ahli tafsir sehingga melalui tangan mereka terkumpul sekian banyak buku-buku tafsir.